HALLONESIA.COM – Capres Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto, menilai Indonesia sudah tidak dapat meneruskan sistem ekonomi kapitalisme neo-liberal.
Karena tak berpihak kepada rakyat, dan harus kembali ke jati diri bangsa yakni ekonomi Pancasila.
“Ekonomi liberal tidak memungkinkan menjadikan negara kita sejahtera,” kata Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Cara mencapainya harus kembali pada ekonomi Pancasila,” ujar Prabowo dalam paparannya di Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, yang digagas INDEF di Jakarta, Rabu 8 November 2023.
Prabowo Subianto mengungkapkan, ekonomi kapitalisme neo-liberal justru membuat potensi kekayaan yang dimiliki Indonesia mengalir keluar.
Baca artikel lainnya, di sini: Jasa Siaran Pers Solusi untuk Kebutuhan Publikasi Press Release Secara Serentak di Puluhan Media dan Setiap Hari
Tidak berdampak untuk menyejahterakan rakyatnya sendiri.
Baca Juga:
Cara Efektif Mengundang Jurnalis Ekonomi Agar Acara Liputan Berhasil
Analisis Data: 75% Pemilik Kulit Sawo Matang Keliru Tentukan Undertone
Tren Eksfoliasi Wajah 2025: Rahasia Kulit Cerah Tanpa Iritasi
“Bicara potensi kekakayaan, cadangan nikel kita terbesar di dunia.”
“Timah, bauksit kita cadangan keenam di dunia. Ini adalah modal yang harus kita gunakan,” ungkapnya.
“Masalahnya, Indonesia kurang pandai menjaga dan mengelola. Karena suatu fenomena net outflow.kekayaan kita mengalir keluar,” sambung Prabowo Subianto.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan bangsa ini tidak setia dengan blue print yang telah digagas oleh para pemimpin Indonesia dari terdahulu.
Baca Juga:
Endank Soekamti Siap Guncang Museum Purna Bhakti Pertiwi
Pasha Ungu Turut Berduka Atas Driver Ojol Yang Tewas Dilindas Rantis
Komunikasi Visual Perusahaan Bertransformasi Lewat Galeri Foto Pers
Yakni merujuk pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 33.
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan. Tiap negara punya kultur berbeda.”
“Barat suka kapitalisme neo-liberal, tetapi budaya dan pendiri bangsa kita tidak merancang seperti itu,” kata Prabowo Subianto.
Oleh karena itu, ekonomi Pancasila adalah jalan tengah antara kapitalisme dan sosialis yang berpihak kepada kepentingan nasional, egaliter, dan berkeadilan sosial.
“Kita sebagai bangsa harus bertanggung jawab dan ini adalah misi kita, tidak menghendaki pemerintah hanya jadi wasit,” jelasnya.
Dalam mewujudkan strategi pembangunan berlandaskan ekonomi Pancasila tersebut, Prabowo mengatakan dirinya bakal melanjutkan landasan ekonomi solid yang sudah dicapai para presiden RI terdahulu, terutama Jokowi.
Baca Juga:
Rumah Tangga Pratama Arhan dan Azizah Salsha Diduga Retak
Hallo.id Mantap Fokus Sebagai Media Ekonomi Guna Menjawab Tantangan Dunia Usaha Modern
Bareskrim Gelar Tes DNA untuk Ridwan Kamil dan Lisa, Fakta Terkuak
“Apa yang dilakukan Jokowi tidak dapat dipungkiri suatu landasan yang cukup solid. Peningkatan ekonomi cukup besar.”
“Dari tolok ukur mana pun bisa dilihat peningkatannya dari jalan tol dan umum, pembangkit listrik, jumlah bandara,” kata Prabowo Subianto.***