HALLONESIA.COM – Artis remaja yang akrab disapa Fuji didiagnosa mengidap gangguan mental Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD.
Hal ini diketahui usai dirinya ke psikolog di tahun 2022 lalu, kendati demikian, kondisi Fuji baik-baik saja.
ADHD hanya kadang membuatnya suka menabrak saat jalan dan mudah lupa setiap kali menyimpan barang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Taunya tuh tahun lalu, 2022 kayanya dari psikolog aku. Pas aku ke sana abis itu tapi ya sekedar tau aja,” kata Fuji di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa 26 Desember 2023.
“Aku cuma google aja. Oh ini yang bikin aku suka nabrak. Nabrak tuh maksudnya kayak jalan tuh apapun ditabrak, naro barang tuh suka lupa,” lanjutnya.
Baca artikel lainnya di sini : Sempat Dianiaya Anak Artis, Kini Rinoa Aurora Senduk Jalani Sesi Terapi Pengobatan Psikologi
Fuji memilih untuk mengambil sisi positif dari apa yang dalaminya ini. Sebab sebagai seorang konten kreator, Fuji jadi lebih kreatif.
Baca Juga:
Cara Efektif Mengundang Jurnalis Ekonomi Agar Acara Liputan Berhasil
Analisis Data: 75% Pemilik Kulit Sawo Matang Keliru Tentukan Undertone
Tren Eksfoliasi Wajah 2025: Rahasia Kulit Cerah Tanpa Iritasi
Bahkan omongan negatif netizen tidak menempel dibenaknya karena mudah lupa.
“Itu bukan hal yang buruk kok. Aku melihat hal itu baik karena dari ADHD. Aku ini menjadi kreatif, jadi mikir terus.”
Lihat juga konten video, di sini: Ceritakan Keputusan Pilih Gibran sebagai Cawapres, Prabowo Subianto: Sempat Dihina Anak Ingusan
“Terus jadi nggak terlalu ambil omongan orang karena aku gampang lupa,” urainya.
Baca Juga:
Endank Soekamti Siap Guncang Museum Purna Bhakti Pertiwi
Pasha Ungu Turut Berduka Atas Driver Ojol Yang Tewas Dilindas Rantis
Komunikasi Visual Perusahaan Bertransformasi Lewat Galeri Foto Pers
“Jadi, nggak ada yang perlu disedihin karena itu menurut aku bukan penyakit, bukan aib.”
“Aku ambil itu sebagai berkah,” tutup Fuji, sebagaimana dilansir PMJ News.
ADHD seperti yang diidap Fuji umumnya dimulai pada masa kanak-kanak hingga dewasa.
Di mana gangguan mental ini bisa menyebabkan sulit memusatkan perhatian, hubungan bermasalah, dan kesulitan di sekolah atau pekerjaan.***